Pages

mesjid yang tak pernah di hinggap burung (arsitektur yang luar biasa)

Friday, February 20, 2015

Pernahkah kita menyadari saat kita singgah beberapa masjid besar, pastinya kita banyak burung-burung yang hinggap dimesjid itu  yang seolah sudah menjadi empunya ruang halaman dalam dan luar masjid tersebut. Tapi beda dengan yang satu ini, sebuah masjid di pinggiran tebing Uskudar. Namanya Şemşi Paşa Camii, karena dibangun oleh Pasha tersebut. Namun di kalangan masyarakat dikenal dengan nama Kuşkonmaz Camii, artinya Masjid Burung tak Hinggap. Arsiteknya Mimar sinan. Arsitek legendaris Usmani yang telah dikenal luas kehebatannya.

Jika anda bersiar ke Uskudar, anda bisa mendapati masjid ini tidak jauh dari perhentian Marmaray. Jika anda berhelat disana, mungkin anda hanya akan melihat satu, dua atau tiga burung yang hinggap, kemudian berlalu.

Menurut cerita rakyat, pada masa itu, masa pemerintahan sultan Murat ke-3, di akhir tahun 1500-an, ada dua teman, ahli negara yang selalu dalam persaingan. Şemşi Paşa dan perdana Menteri saat itu Sokullu Mehmet Paşa. Paşa adalah gelar kebangsawanan tertinggi dalam tradisi Usmani yang diberikan oleh Sultan, semacam Tuan atau Datuk. Sang perdana menteri telah membangun sebuah madrasah. Suatu hari, dalam cengkerama mereka sang jenderal, Şemşi Pasha menyindir: “Bagus kamu bangun madrasah, tapi sayang habis dikotori burung”. Perdana menteri hanya menjawab: “Lumrah. Makhluk Allah, semua yang terbuka bisa ia kotori”.
Suatu hari, Şemşi Pasha ingin berwakaf, meninggalkan amal jariah yang akan terus mengalirkan pahala. Ia ingin membangun masjid, tapi teringat kata yang pernah ia ucap. Jangan sampai ludah terkena muka sendiri, ia pun berfikir mencari solusi. Ia mendatangi Mimar Sinan yang tersohor tersebut. Ia kemukakan niatnya dan ia sebutkan juga bahwa ia ingin membangun masjid yang tidak akan dikotori burung. Ada tidak tempat yang tidak disinggahi burung, tanyanya. Mimar sinan yang sudah tungkus lumus dalam dunia arsitek, memperhatikan banyak fenomena alam, atas dasar pengalamannya tersebut pun menjawab: Ada. Ia menunjuk sebuah tempat di tepian tebing kota kecil Uskudar. Menurutnya, tepian ini merupakan tempat pertembungan angin utara yang berhembus dari Laut hitam, dan angin selatan yang berhebus dari laut Marmara. Aliran arus selat Bosphorus pun bertumpu ke tebing ini. Getaran-getaran suara ini membuat burung tidak nyaman.
 
Şemşi Pasha pun memerintahkan untuk dibangunkan masjid di tempat tersebut ataş namanya. Masjid yang juga mempunyai madrasah dan pustaka ini dibuka pada tahun 1580 dan masih tetap dipakai hingga Hari INI.............

No comments:

Post a Comment

 

Blogroll

Most Reading